Foto: shutterstockJakarta - Orang bertubuh kurus niscaya bebas kolesterol tinggi? Belum tentu lho. Ternyata itu hanya mitos belaka. Bentuk dan berat tubuh tidak ada hubungannya dengan kadar kolesterol dalam darah.
Orang yang kurus dan tampak sehat bugar sanggup saja punya kolesterol tinggi tanpa menyadarinya. Menurut Head of Medical Kalbe Nutritionals dr Muliaman Mansyur, kelebihan kolesterol atau hiperkolesterolemia yaitu suatu kondisi di mana tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam darah.
"Kolesterol yaitu lemak yang berwarna putih dan tersebar di seluruh sel tubuh. Tubuh kita sebetulnya memproduksi sendiri dan menyimpan persediaan kolesterolnya di hati. Penyebab utama tingginya kolesterol yaitu dari masakan sehari-hari yang kita konsumsi, walau ada beberapa faktor lain penyebab tingginya kolesterol selain masakan menyerupai penyakit tertentu, usia tua, obesitas, alkohol dan asap rokok, kurang gerak serta juga ada faktor genetik," ujar dr Muliaman, kepada detikHealth, baru-baru ini.
"Tapi ingat hanya lemak yang baik yang diharapkan tubuh lemak. Kolesterol jahat malah akan berbahaya melekat di pembuluh darah dan menyumbat dan pecah yang sering disebut dengan stroke," ujarnya.
Pada orang yang gemuk, berdasarkan dr Muliaman memang mempunyai risiko hiperkolesterolemia lebih tinggi, sebab memang di dalam jaringan tubuhnya banyak lemak. Tapi, pada orang yang kurus juga walau lemak tubuhnya sedikit, belum tentu juga kolesterol darahnya rendah atau normal.
"Karena banyak juga orang yang kurus sebab sesuatu hal, terutama makan lemak berlebih maka kadar kolesterol darahnya meninggi," jelasnya.
dr Muliaman menambahkan, sehabis mengonsumsi masakan berlemak tinggi, biasanya akan diserap dan harusnya digunakan sebagai sumber tenaga. Tapi kalau makan terlalu banyak dan kurang aktivitas, maka lemak ini akan menumpuk di potongan tubuh mulai di pembuluh darah, pinggul dan perut.
"Lemak yang menumpuk di potongan perut ini sering disebut sebagai lemak viseral. Menurut para jago lemak viseral ini sering disebut sebagai penggagas penyakit kardiovaskular (jantung pembuluh darah) menyerupai hiperkolesterolemia yang sanggup menyebabkan stroke dan penyakit jantung koroner. Ini berkaitan pula dengan ukuran lingkar pinggang atau perut yang idealnya harus di bawah 90 cm untuk laki-laki dan di bawah 80 cm untuk wanita," bebernya,
Mengingat ancaman dari lemak perut ini, maka sanggup dijadikan patokan untuk memprediksi penyakit stroke dan penyakit jantung koroner. Kerena itu, untuk menghindarinya dengan cara contoh hidup sehat mengatur makan dan olah raga teratur. Hindari makan yang berlemak tinggi menyerupai gorengan, santan, jeroan dan lain sebagainya.
Selain itu, Anda juga sanggup mencegah hiperkolesterolemia ini dengan rutin mengonsumsi Nutrive Benecol 2 kali sehari sehabis makan secara rutin. Nutrive Benecol mengandung Plant Stanol Ester (PSE) yang telah teruji klinis sanggup membantu menurunkan kadar kolesterol darah 7-10% kalau dikonsumsi teratur 2 kali sehari dalam 2-3 minggu.
Simak Video "Menu Diet ala Korea Ini Bisa Cegah Diabetes Loh!"
[Gambas:Video 20detik]
Posting Komentar