Catat! Ini Dosis Gula-Garam-Lemak Yang Kondusif Supaya Tak Jadi Penyakit
Makanan elok dan berlemak. (Foto: iStock) Makanan elok dan berlemak. (Foto: iStock)

Jakarta - Penyakit tidak menular dikala ini semakin marak ketimbang penyakit-penyakit menular. Gaya hidup yang tak imbang menciptakan penyakit ibarat hipertensi, obesitas, dan diabetes menjadi lebih sering dialami masyarakat, bahkan semenjak dini.

Menurut Kasubdit Kesehatan Pangan Kementerian Kesehatah RI, Tutut Indra Wahyuni, asupan gula garam lemak atau GGL harus diperhatikan. Sebab kalau tidak terkontrol, risiko menerima penyakit tidak menular akan meninggi.

"Konsumsi gula kalau lebih dari 50 gram (4 sendok makan per hari) kita sudah harus hati-hati," kata Tutut pada Minggu (3/11/2019) dalam program peringatan Hari Pangan Sedunia 2019 di Senayan.


Kementerian Kesehatan RI menyarankan konsumsi garam hanya sekitar 5 gram (1 sendok teh) dan lemak 67 gram (5 sendok makan minyak), atau yang dikenal dengan rumus G4 G1 L5. Gerakan sadar GGL ini ada baiknya dikenalkan juga pada jasa boga atau katering.

"Diharapkan ketentuan perihal GGL itu juga dipasang dalam katering-katering makanan, sehingga kita tahu masakan yang dikonsumsi itu gulanya berapa, garam berapa, lemak berapa. Kalau sudah 50 (gram gula), berarti harus mengurangi kuliner manis," imbau Tutut.



Simak Video "Menu Diet ala Korea Ini Bisa Cegah Diabetes Loh!"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama