Garut -Polisi menangkap wanita inisial TA (44) karena terlibat prostitusi online di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ulah cecunguk TA mengejutkan petugas karena ia menjerumuskan dua anak kandungnya.
Personel Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut terus menggali penyelidikan berkaitan bisnis gelap dilakoni TA. Selain TA, polisi menangkap wanita muda yang juga berperan muncikari, inisial SA (18). Kedua muncikari tersebut satu jaringan.
Berikut fakta-fakta TA 'menjual' dua putrinya kepada laki-laki hidung belang.
Muncikari TA dan SA memakai aplikasi perpesanan untuk menjalankan praktik prostitusi online di Garut. Mereka 'BO' atau booking order biar dapat dikenali calon tamu yang mengincar wanita pekerja seks komersial (PSK) .
"Jadi mereka menjaring lelaki hidung belang lewat MiChat. Setelah ada konsumennya, lalu para tersangka membawa PSK dan menjajakan kepada konsumen di penginapan," kata Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna di Mapolres Garut, Sabtu (25/5/2019).
Polisi menetapkan dua muncikari tersebut sebagai tersangka.
2. Menyewa Kamar di Area Wisata
Ulah muncikari TA terbongkar polisi pada Jumat (24/5) malam. Ia menyewa kamar untuk kegiatan menjaring laki-laki hidung belang via online dan sebagai tempat transaksi langsung.
Personel Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta Resmob Satreskrim Polres Garut menggerebek tempat tersebut di tempat wisata Cipanas, Kabupaten Garut.
Dua muncikari yang ditangkap Polres Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikcom) |
"Jadi (muncikari) dengan sengaja membuatkan atau memudahkan perbuatan cabul," ucap Budi.
3. TA Libatkan 2 Anaknya yang Berusia 16-19 Tahun
TA nekat melibatkan dua putrinya terjun ke dunia gelap. Polisi menyebut dua anak sang muncikari tersebut berusia 16 dan 19 tahun.
Kepada polisi, TA mengakui perbuatannya tersebut. "Berdasarkan ratifikasi yang bersangkutan (TA), ya, memang benar (menjual dua putrinya)," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna di Mapolres Garut, Sabtu (25/5) sore.
Polisi menyampaikan barang bukti perkara prostitusi online di Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikcom) |
Budi mengatakan, TA menjajakan anaknya kepada lelaki hidung belang karena terjerat persoalan ekonomi. "Pengakuannya alasannya ialah butuh sesuatu (uang)," kata Budi.
Sumber detik.com
Posting Komentar