Saran Dokter Jantung Semoga Gorengan Tak Bikin Kolesterol Naik
Pembatasan minyak goreng curah dikhawatirkan berdampak pada hagra gorengan. (Foto: Vadhia Lidyana) Pembatasan minyak goreng curah dikhawatirkan berdampak pada hagra gorengan. (Foto: Vadhia Lidyana)

Jakarta - Aneka gorengan, baik yang dijual di pinggir jalan maupun buatan ibu di rumah sama-sama berpotensi memicu kolesterol, stroke, hingga serangan jantung. Rencana pembatasan minyak goreng yang diperkirakan berdampak pada harga gorengan jadi momen yang pas untuk mengurangi goreng-gorengan.

Namun, mindset atau tumpuan pikir sebagian besar orang tidak dapat lepas bahkan jauh dari masakan yang digoreng tersebut.

Seorang dokter mahir jantung, dr Vito A Damay, SpJP, menunjukkan tips untuk mengubah mindset atau pikiran kita semoga dapat memulai hidup lebih sehat. Menurutnya, banyak cara dan pilihan masakan lainnya yang dapat mengubah tumpuan pikir kita wacana gorengan sebagai masakan pokok ataupun kudapan kala senggang.

"Yang pertama, kita makan gorengan ketika hanya ingin menyicipi atau memuaskan impian kita. Kaprikornus kalo makannya untuk cicip-cicip 1-2 gigitan sih masih boleh lah. Sekedar mencoba masih tidak menghipnotis kadar kolesterol yang ada dalam tubuh," ungkapnya pada detikcom, Selasa (8/10/2019).

Sebenarnya, kolesterol tidak hanya dapat tiba alasannya yaitu makanan, tetapi juga efek genetik. dr Vito mengatakan, orang yang sudah diet atau menjalani hidup sehat hingga vegetarian pun dapat mengalami kolesterol tinggi. Karena kolesterol diproduksi sendiri di dalam liver, maka akan bergantung pada keadaan badan dari orang itu sendiri.


dr Vito melanjutkan, boleh makan gorengan hanya untuk memuaskan nafsu makan. Jangan hingga kenyang hanya dengan makan gorengan. Menurutnya masuk akal kalau insan mempunyai impian ibarat itu.

Selanjutnya, batasi diri dalam mengkonsumsi gorengan. dr Vito menyampaikan ini bukanlah semacam jatah seseorang untuk dapat makan gorengan. Namun, ini menjadi kesempatan seseorang untuk menghargai apa yang telah diberikan orang lain.

"Kalo aku sih paling makan gorengan ini seminggu satu kali. Perlu diingat, ini bukan menjadi jatah kita makan itu, tapi menjadi kesempatan untuk menghargai apa yang telah diberikan orang lain. Jadi, jangan tempati gorengan sebagai sajian utama tiap harinya apalagi kudapan ketika senggang," ungkap dr Vito.

Saat ingin mengkonsumsi masakan yang digoreng, dr Vito mempunyai pilihan lain yang lebih sehat. Biasanya, ia akan memasak ikan salmon dengan cara di oven, alasannya yaitu akan mengasilkan tekstur yang garing ibarat gorengan. Tak hanya itu, kalau ingin makan ayam, dapat denagn cara dibakar atau tahu tempe yang di kukus.

"Ayam yang dibakar, tempe, tahu, ataupun ikan yang dipepes (kukus) juga tidak kalah yummy dengan masakan yang digoreng atau gorengan. Apalagi ditambah bumbu khas Indonesia. Jadi, kita beruntung punya banyak variasi rasa yang menciptakan kita tidak harus bergantung pada gorengan," tuturnya.



Simak Video "Cara Makan Gorengan Tanpa Bikin Kolesterol Tinggi"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama