Kolesterol Tak Punya Tanda-Tanda Khas, Yuk Rutin Check Up
Foto: Shutterstock Foto: Shutterstock

Jakarta -

Seseorang yang merasa dirinya sehat bisa saja menderita penyumbatan pembuluh darah sebab kolesterol tinggi. Pasalnya berdasarkan beberapa penelitian, mereka yang mempunyai kolesterol tinggi bisa saja tidak sadar dengan penyakit yang dideritanya.

Apalagi kadar kolesterol yang tinggi dalam badan tidak mempunyai gejala-gejala yang khas. Kondisi ini sering juga disebut sebagai silent killer. Selain itu, kolesterol sendiri menjadi mediator menuju penyakit mematikan berbahaya selanjutnya, yaitu jantung koroner atau kardiovaskular.

Data WHO tahun 2012 mengatakan lebih dari 17 juta orang meninggal tanggapan penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta ajal di seluruh dunia. Selain itu, lebih dari tiga seperempat ajal tanggapan penyakit kardiovaskuler terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah dan sedang.

Di Indonesia saja, pembiayaan BPJS untuk penyakit jantung pada tahun 2015 sebesar Rp 6,9 triliun (48,25%) dan meningkat pada tahun 2016 sebesar Rp 7,4 triliun (50,7%).

Setiap orang seharusnya sudah mewanti-wanti terkait kesehatan dirinya sendiri, terutama yang berafiliasi dengan kolesterol. Cara pertama yaitu dengan melaksanakan tes darah. Lalu untuk waktunya?

Lembaga American Heart Association (AHA) menyarankan setiap orang yang berusia di atas 20 tahun untuk melaksanakan pengecekan kolesterol setiap 4 hingga 6 tahun sekali.

Jika kadar kolesterol sebelumnya diketahui normal, maka kau disarankan untuk melaksanakan pengecekan setiap 5 tahun sekali. Namun, bila kadar kolesterol sudah melebihi ambang batas, tentunya kau harus lebih ketat dalam menjadwalkan pengecekan.

Adapun kadar kolesterol diukur dengan cara menghitung kadar lemak di dalam darah. Hal yang perlu diwaspadai yaitu angka LDL (low-density lipoprotein) sebagai tolok ukur normal atau tidaknya kesehatan kardiovaskular-mu.

Menurut Healthline.com, kadar LDL yang diperbolehkan yaitu 100 mg/dL ke bawah dan yang termasuk tinggi yaitu 160 mg/dL ke atas. Jika angka LDL tinggi, kau perlu mengawasi kadar trigliserida biar tidak melebihi 200 mg/dL sebab artinya risiko penyakit jantungmu semakin tinggi.

Lalu ada juga angka HDL (high-density lipoprotein) yang mengatakan tipe kolesterol 'baik'. Tipe ini bisa membantu membuang kolesterol berlebih dalam darah yang biasanya jadi penyebab penyumbatan.

Adapun kadar HDL ideal yaitu 60 mg/dL dan dikatakan rendah bila angkanya di bawah 40 mg/dL. Kamu mungkin akan diminta untuk berpuasa dari makan dan minum selama 8 jam sebelum tes darah dilakukan demi mendapat hasil yang lebih akurat.

Selain rutin melaksanakan pengecekan kolesterol, kau juga bisa mencegah penyakit yang berbahaya ini dengan rutin meminum hemaviton Cardio. Pasalnya hemaviton Cardio merupakan komplemen kesehatan pertama di Indonesia yang mengandung phytosterol.

Phytosterol merupakan materi alami yang sanggup melaksanakan pencegahan dini sebelum kolesterol masuk ke dalam darah. hemaviton Cardio mengandung phytosterol 500 mg dan diperkaya dengan suplementasi vitamin dan mineral antioksidan ibarat vitamin C, E, B3, Zinc dan Selenium untuk memelihara kesehatan tubuh.

Kolesterol Tak Punya Gejala Khas, Yuk Rutin Check Up

Dengan mengonsumsi hemaviton Cardio secara teratur maka kolesterol dalam darah khususnya kolesterol total dan kolesterol LDL akan menurun. Dari beberapa penelitian, kurang lebih 1500 mg yaitu takaran efektif per hari biar phytosterol efektif bisa menurunkan kolesterol.

Bila perlu, hemaviton Cardio bisa dikonsumsi secara rutin, 3 kali sehari setiap dikala makan. Untuk hasil efektif, penggunaan produk harus disertai dengan diet rendah lemak dan olahraga teratur.

Kamu juga harus melaksanakan investigasi laboratorium terhadap kolesterol darah secara berkala. Kemudian, seimbangkan juga gaya hidup dan contoh makan biar badan tetap sehat.


Sumber detik.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama