Ratusan Anak Muda Antusias Ikuti Kompetisi Startup Pertanian Banyuwangi
Ratusan Anak Muda Antusias Ikuti Kompetisi Startup Pertanian BanyuwangiFoto: Ardian Fanani

Banyuwangi -Ajang Banyuwangi Agribusiness Startup Competition yang rutin digelar tiap tahun semenjak 2017 kembali menerima antusiasme tinggi dari kaum muda. Sebanyak 653 anak muda mendaftar secara online untuk mengikuti kompetisi perencanaan dan bisnis rintisan pertanian itu pada tahun 2019, meningkat dibanding tahun kemudian yang sebesar 400 orang.

"Jumlah penerima meningkat dari tahun ke tahun. Artinya, anak muda belum kehilangan minat pada dunia pertanian. Seperti yang sering saya sampaikan, masa depan bukan hanya milik ASN, bankir, atau YouTuber, tapi juga anak muda yang berani masuk ke bisnis pertanian yang sering dipandang sebelah mata," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada detikcom, Minggu (16/6/2019).

Anas mengatakan, Agribusiness Startup Competition yakni ikhtiar menarik minat generasi milenial semoga terjun ke bisnis pertanian sekaligus untuk meregenerasi pelaku perjuangan pertanian.

"Regenerasi ini penting alasannya 61 persen petani di Indonesia berusia 45 tahun ke atas," ujarnya.


Kompetiti tersebut juga untuk menarik minat belum dewasa muda dengan kualifikasi pendidikan yang cukup memadai untuk mengakselerasi dunia pertanian.

"Data menunjukkan, 72% petani berpendidikan SD. Dari ajang ini semoga lahir petani-petani muda visioner dan melek teknologi, baik untuk peningkatan produktivitas, pengolahan pascapanen, maupun pemasaran pertanian," jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Arief Setiawan menambahkan, Agribusiness Startup Competition terdiri atas dua kategori, yaitu business plan (perencanaan bisnis) dan bisnis rintisan yang sudah berjalan. Total ada 653 anak muda yang mengikuti ajang tersebut. Mereka membentuk tim dan mengirimkan 267 proposal, meningkat dibanding 140 anjuran pada 2018. Pemenang akan meraih hadiah modal perjuangan Rp 150 juta.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya diikuti anak muda Banyuwangi, tahun ini ajang itu diikuti belum dewasa muda dari aneka macam daerah, mulai Makassar, Mataram, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Jember, Batu, Bondowoso, Pasuruan, Kediri, Bangkalan, Bandung, Manado, hingga Semarang.

"Tapi mayoritas, 80 persen, tetap dari Banyuwangi alasannya memang itu target utama kami," papar Arief.


"Beragam anjuran masuk, mulai olahan pangan bermacam-macam komoditas pertanian, platform internet of things pertanian dan perikanan darat, platform crowdfunding bisnis pertanian, hidroponik, hingga pengolahan limbah pertanian, peternakan, dan agribisnis lainnya," imbuhnya

Saat ini, sudah dipilih 54 finalis yang harus mempresentasikan proposalnya pada simpulan Juni. Mereka juga menerima bahan workshop, mulai teknologi pertanian, pemasaran digital, administrasi keuangan petani muda, hingga pendekatan desain kemasan produk pertanian. Mentornya berasal dari aneka macam kalangan, mulai jago Badan Penerapan Pengkajian Teknologi (BPPT), perencana keuangan, hingga startup TaniHub.

"Dengan workshop tersebut, kami berharap mereka tumbuh menjadi petani muda berdaya saing tinggi," pungkas Arief.

Sumber detik.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama