Bandung -Pemerintah Kota Bandung menggandeng Grab untuk mengujicoba jadwal angkutan bersama atau carpooling untuk para ASN. DPRD Kota Bandung meminta Pemkot juga memperhatikan keberadaan angkutan konvensional.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Folmer Siswanto Silalahi melihat, secara hukum keberadaan transportasi berbasis online sudah diakomodir sebagai bab dari sarana transportasi publik. Salah satunya diatur dalam Permenhub perihal taksi online.
"Tujuannya selain untuk memberi fasilitas bagi pengguna jasa juga sebagai alternatif piluhan dari Moda transportasi konvensional yang sudah lebih dulu ada," ucapnya, ketika dihubungi, Sabtu (8/3/2019).
Folmer sendiri menilai konkret rencana ujicoba jadwal carpooling untuk para ASN yang digagas Dishub Kota Bandung. Menurutnya itu dapat menekan penggunaan kendaraan langsung oleh para ASN.
"Bila diterapkan secara konsisten akan mengurangi penggunaan kendaraan langsung yang berdampak pada pengurangan kepadatan kemacetan kemudian lintas," ucapnya.
Meski begitu, pihaknya tetap meminta semoga Pemkot Bandung juga memerhatikan keberadaan angkutan konvensional semoga tidak tergerus oleh keberadaan transportasi online. Salah satunya ia mendorong untuk segera melaksanakan rerouting dan repooling angkutan umum.
"Agar tidak mematikan transportasi konvensional harus segera dilakukan rerouting dan repooling angkot dan bukan sebanyak-banyaknya koridor TMB yang terintegrasi dengan moda transportasi lain. Seperti angkot, bus sekolah, bike sharing dan lain-lain," katanya.
Karena menurutnya pemkot Bandung harus menciptakan sistem administrasi transportasi publik yang terintegrasi antara moda dan berbasis TOD (transit oriented development).
"Karena ini amanat dari Peraturan Daerah RTRW dan RDTR (Kota Bandung) yang memuat rencana induk sistem transportasi Kota Bandung," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga juga menyambut konkret rencana ujicoba carpooling untuk para ASN. Menurutnya cara tersebut dapat mengurangi penggunaan kendaraan langsung yang dampaknya dapat mengurai kemacetan.
"Jadi jikalau problem kemacetan salah satunya mengurangi (penggunaan) jumlah kendaraan langsung dengan menyediakan transportasi umum yang baik. Bagaimana mendorong masyarakat lebih bijaksana, carpooling sempurna untuk ujicoba," ucapnya.
Mengenai Grab sebagai pihak yang digandeng Pemkot Bandung dalam mengujicobakan jadwal tersebut, ia tidak mempermasalahkan itu. Apalagi Grab mengeluarkan CSR dalam jadwal tersebut.
"Saya pikir (Grab) untuk awal saja, sebagai pilot project. Kemudian bagaimana masyarakat bekerja satu kantor mengurangi penggunaan kendaraan pribadi," katanya.
Akan tetapi ia juga mendorong semoga pemkot Bandung dapat bersikap adil antara pelaku bisnis transportasi online dan konvensional. Karena intinya mereka ingin diperlakukan sama.
"Sebetulnya usul konvensional terperinci meminta perlakuan sama (kepada pelaku perjuangan transportasi online. Berharap mereka (pelaku transportasi online) juga mengikuti hukum yang ada,"ujarnya.
Sumber detik.com
Posting Komentar