Soal Munas, Fungsionaris Golkar Sebut Tak Ada Aklamasi Dalam Aturan
Soal Munas, Fungsionaris Golkar Sebut Tak Ada Aklamasi dalam AturanFoto: dok. Istimewa

Jakarta -Fungsionaris DPP Partai Golkar Djafar Ruliansyah Lubis mengatakan, menjelang Munas Partai Golkar pada 4-6 Desember 2019, embusan angin politik mengenai aklamasinya ketua umum semakin tercium. Menurutnya, hal ini menciptakan gerah para kader dan pengurus Partai Golkar yang mengasihi iklim demokrasi.

"Strategi aklamasi menciptakan sejumlah kader dan pengurus angkat bicara dengan versi masing masing. Tapi yang perlu diingat bahwa Golkar punya hukum dalam Aturan Rumah Tangga (ART) di Bab XIV Pasal 50 wacana Metode Pemilihan Pimpinan Partai," ujar Djafar kepada wartawan, Sabtu (16/11/2019).

"Tidak ada tertulis di situ wacana metode aklamasi atau apa pun terkait wacana hal yang sama," imbuhnya.




Djafar pun membeberkan hukum menurut ART Bab XIV Pasal 50 wacana Pemilihan Pimpinan Partai. Pertama, Pemilihan Ketua Umum DPP, Ketua DPD Provinsi, Ketua DPD kab/kota, Ketua Pimpinan Kecamatan dan Ketua Pimpinan Desa/ Kelurahan atau sebutan lain dilaksanakan secara pribadi oleh penerima musyawarah.

"Kedua, pemilihan dilaksanakan melalui tahapan penjaringan, pencalonan, dan pemilihan. Ketiga, ketua umum atau ketua terpilih ditetapkan sebagai formatur," ucapnya.

Keempat, penyusunan pengurus Dewan Pimpinan atau Pimpinan Partai dilakukan oleh ketua formatur dibantu beberapa orang anggota formatur. Kelima, Tata Cara Pemilihan Dewan Pimpinan/Pimpinan Partai sebagaimana tercantum pada ayat 1 hingga 4 dalam pasal ini diatur lebih lanjut dalam peraturan tersendiri.

"Jadi pola Munas Partai Golkar ke-10 harus merujuk pada Pasal 50 tersebut, tidak serta-merta dapat dibentuk prosedur peraturan lain yang bertentangan dengan hukum AD/ART partai. Prinsip asas the rule of law perlu dikedepankan, dengan musyawarah yang luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia)," jelasnya.



Djafar menambahkan, sudah saatnya panitia penyelenggara membuka ruang registrasi bagi para kader partai yang ingin mencalonkan diri sebagai bakal calon Ketua Umum Partai Golkar.

"Munas ialah ajang pertemuan lepas kangen, silaturahmi, dan bersenda gurau bersama di antara para kader. Di situlah nikmatnya di Partai Golkar, alasannya ialah partai inilah yang penciptaan ruang iklim demokrasi serasi semenjak reformasi," tandas Djafar.


Simak juga video "Keluar Rapimnas Lebih Awal, Bamsoet: Ada 514 Suara Belum Didengar" :

[Gambas:Video 20detik]



Sumber detik.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama