Jakarta - Darah tinggi sanggup menciptakan kepala pusing. Selain mengonsumsi masakan sehat, darah tinggi juga sanggup diatasi dengan obat ini. Apa saja obat darah tinggi (hipertensi)?
Tekanan darah merupakan anutan darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah. Tekanan darah sanggup berubah dari waktu ke waktu, yang dipengaruhi oleh kegiatan yang sedang dilakukan.
Darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang membunuh secara rahasia alasannya penyakit ini tidak menimbulkan tanda-tanda jangka panjang. Namun, penyakit ini sanggup menjadikan komplikasi yang mengancam nyawa alasannya berafiliasi dengan jantung.
Biasanya seseorang yang mempunyai tensi darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri apa pun atau hanya mengalami tanda-tanda ringan saja. Berikut tanda-tanda darah tinggi atau hipertensi yang sering dirasakan penderitanya:
· Sakit kepala parah
· Penglihatan mata buram
· Pusing
· Mual
· Telinga berdenging
· Merasakan kebingungan
· Detak jantung tidak teratur
· Kelelahan
· Dada terasa nyeri
· Sulit bernafas
· Darah dalam urin
· Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga
Namun, kau harus menghubungi dokter secepatnya apabila mengalami hal di bawah ini:
· Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya (lebih dari 120/80 mm Hg).
· Sering mengalami mimisan, sakit kepala, atau pusing.
· Mengalami imbas samping sesudah mengkonsumsi obat darah tinggi.
Cara mengobati darah tinggi dan menjaga tekanan darah tinggi tetap stabil, dokter menyarankan untuk melaksanakan perbaikan teladan hidup, sebagai berikut:
· Mengatur teladan makan sehat dengan mengurangi asupan garam pada masakan dan perbanyak makan sayur dan buah.
· Melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga.
· Menjaga berat tubuh tetap ideal.
· Berhenti merokok.
· Mengurangi konsumsi alkohol.
· Kurangi stres dengan melaksanakan relaksasi.
· Jaga teladan tidur yang cukup.
Apabila teladan tersebut sudah dilakukan tetapi tidak sanggup menghasilkan hasil yang baik. Dokter akan menyarankan untuk mengkonsumsi obat khusus untuk penderita hipertensi.
Berikut merupakan jenis obat darah tinggi dan imbas samping yang akan timbul dari obat tersebut. Dirangkum oleh detikHealth, ini obat darah tinggi yang ampuh (https://www.detik.com/tag/obat-darah-tinggi).
1. Angiotensi-Converting Enzyme inhibitor (ACE inhibitor)
Obat darah tinggi ini bekerja dengan cara menghambat produksi hormon angiotensin, yaitu hormon yang sanggup menyempitkan pembuluh darah. Dengan mengkonsumsi obat ini, otot dinding pembuluh darah terasa rileks sehingga tekanan pembuluh darah berkurang. Obat ini biasanya diberikan kepada pasien berusia 65 tahun.
Contoh obat ACE inhibitor yaitu captopril, enalapril, dan lisinopril. Efek samping obat ini pasien akan mencicipi batuk kering, sakit kepala, pusing, hiperkalemia, dan ruam kulit. Obat ini disarankan untuk tidak dikonsumsi oleh ibu hamil alasannya sanggup meningkatkan resiko terjadinya kelainan atau cacat pada janin.
2. Angitensin II Blocker (ARB)
Obat darah tinggi ini dikonsumsi pasien apabila tidak cocok dengan obat golongan ACE inhibitor. Cara kerja kedua obat ini berbeda. ARB menghalangi kerja hormon angiotensin yang menyempitkan pembuluh darah, sehingga pembuluh darah sanggup diperlebar supaya sirkulasi berjalan dengan lancar.
Contoh obat ARB ialah candesartan, irbesartan, losortan, valsartan, dan olmesartan. Obat ini mempunyai imbas samping bagi pasien yang mengkonsumsinya, pasien akan mencicipi menyerupai pusing, sakit kepala, dan sanggup menimbulkan janjkematian janin di dalam kandungan.
3. Beta Blockers
Obat darah tinggi yang elok ini bekerja dengan cara menghambat imbas hormone epinerfin atau adrenalin, yaitu hormon yang berperan meningkatkan anutan dan tekanan darah. Setelah mengkonsumsi obat ini sanggup menciptakan jantung berdenyut lebih lambat dan tekanan darah menurun.
Contoh obat Beta Blocker yaitu atenolol, bisoprolol, dan metoprolol. Efek samping yang sering dialami sesudah mengkonsumsi obat ini ialah sakit kepala, mual, kelelahan, dan sesak nafas. Obat ini tidak dianjurkan untuk pasien penderita asma.
4. Calcium Channel Blocker (CCB)
Cara kerja obat ini dengan cara menghambat kanal kalsium ke dalam otot jantung dan dinding pembuluh darah, sehingga menciptakan sel-sel jantung dan pembuluh darah otot rileks.
Contoh obat CCB yaitu, Amplodipine, Nicardipine, Diltiazem, felodipine, dan Nifadipine. Efek yang timbul sesudah pasien mengkonsumsi obat ini biasanya mengalami menyerupai sakit kepala, kaki membengkak, dan dada berdebar.
5. Diuretik
Obat darah tinggi ini bekerja dengan cara menghilangkan air dan natrium (garam) berlebih di dalam ginjal. Sehingga jumlah cairan dan garam yang mengalir dalam pembuluh darah menurun. Hal ini sanggup menimbulkan penurunan tekanan darah.
Contoh obat diuretic ialah furosemide, torsemide, spironolactone, dan hydrochlorothiazide. Efek samping obat ini biasanya menimbulkan pusing, sering merasa haus, lebih sering buang air kecil, keram otot, dehidrasi, dan muncul tanda-tanda asam urat.
6. Nitrat
Obat ini berfungsi melebarkan pembuluh darah, sehingga anutan darah ke jantung meningkat dan jantung tidak memompa darah lebih kuat.
Jenis obat nitrat ialah isosorbide dinitrate, isosorbide mononitrate, dan glycercyl trinitrate. Efek samping yang sering timbul berupa pusing, wajah kemerahan, mual, dan rasa tidak yummy di mulut.
7. Alpha Blockers
Obat darah tinggi ini bekerja dengan cara menghambat kerja hormon neropinefrin yang sanggup menyempitkan anutan darah dan menciptakan otot mengalami kontraksi. Obat ini sanggup menciptakan otot pembuluh darah menjadi rileks, sehingga tekanan darah menurun.
Jenis obat yang termasuk golongan Alpha Blockers ialah terazosin, prazosin, dan tamsulosin. Efek samping yang biasa dirasakan ialah pusing, dan hipotensi ortostatik.
Selain obat darah tinggi yang sanggup ditemukan di apotek. Kamu juga sanggup mengonsumsi obat darah tinggi alami menyerupai seledri, bawang putih, jahe dan tomat.
Simak Video "Menu Diet ala Korea Ini Bisa Cegah Diabetes Loh!"
[Gambas:Video 20detik]
Posting Komentar