Besok, Ganjal Purwo Geopark Green Run Digelar Di Banyuwangi
Besok, Alas Purwo Geopark Green Run Digelar di BanyuwangiAlas Purwo Geopark Green Run digelar besok (Foto: Ardian Fanani/detikcom)

Banyuwangi -Event sport tourism kembali digelar Banyuwangi, Minggu (17/11/2019). Alas Purwo Geopark Green Run, sebuah kompetisi lari dengan rute alam bebas (trail run) di tempat Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) yang telah ditetapkan sebagai geopark nasional dan cagar biosfer dunia.

Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan Alas Purwo Geopark Run merupakan sebuah event sport tourism kompetisi lari yang ditujukan bagi para pecinta lari di Indonesia. Event ini melengkapi sederet event sporttourism yang digelar Banyuwangi sepanjang tahun 2019 ini.

"Kami sengaja menggelar beberapa agenda sport tourism khusus bagi pecinta lari alasannya yakni komunitas penghobi olahraga ini terus tumbuh di Indonesia. Selain itu ragam potensi alam Banyuwangi yang masih segar dan alami sangat cocok untuk jenis sport tourism ini. Kaprikornus kami berupaya menyediakan arena untuk mereka," kata Bupati Anas ketika dihubungi detikcom, Sabtu (16/11/2019).

TNAP merupakan salah satu tempat hutan di Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai situs geopark nasional dan cagar biosfer dunia. Terletak di sisi selatan Banyuwangi, tepatnya di Kecamatan Tegaldlimo, hutan ini mempunyai luas 44.037 hektar dan mempunyai banyak keindahan yang dapat dinikmati. Juga rumah bagi 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.

Pelari Bakal menikmati sensasi segarnya oksigen berlimpah dari hutan Alas Purwo sambil menyusuri trek yang menantang.

"Taman Nasional Alas Purwo ini masih sangat alami, oksigennya begitu berlimpah sehingga stamina atlet akan tetap terjaga selama pertandingan. Bentang alamnya juga sangat indah niscaya bakal jadi pengalaman menyenangkan bagi para pesertanya," jelasnya.

Selain menunjukkan hawa segar dengan oksigen berlimpah di kompetisi lari ini juga akan menyampaikan track yang seru dan menantang bagi para pelari. Pelari akan melintasi jalan hotmix, menembus hutan mangrove, hutan bambu, melewati padang penggembalaan, sampai menyusuri bibir Pantai Trianggulasi yang berpasir putih.


"Kami pastikan event ini bakal sama serunya dengan Ijen Green Run yang sudah lebih dulu kami gelar, alasannya yakni jenis tracknya sama-sama mempunyai tantangannya tersendiri. Kalau Ijen Green Run track pegunungan, jikalau ini hutan dan pantai," tambahnya.

Sebelumnya, di arena yang sama Banyuwangi juga telah menggelar Savana Duathlon pada September 2019 kemudian di TNAP dan sukses memberi kesan yang istimewa bagi para pesertanya. Savana Duathlon yang memadukan olahraga berlari dan bersepeda ittu diikuti penerima dari Indonesia dan aneka macam negara.

Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Banyuwangi, Wawan Yadmadi, menyampaikan kompetisi ini melombakan dua kategori, yakni 5 KM dan 10 KM.

"Hingga ketika ini, total penerima yang telah mendaftar ada 302 orang. Peserta itu berasal dari aneka macam daerah di Indonesia dan mancanegara," tegas Wawan.

Tercatat ada empat pelari dari Kenya yang berkompetisi bersama pelari nasional lainnya yang tiba dari aneka macam kota. Mulai dari Jakarta, Surabaya, Kebumen, Denpasar, Pontianak, sampai Malang.

Wawan memastikan, ajang ini bakal berlangsung seru alasannya yakni medannya cukup menantang. Selain rute datar, 40 persen treknya yakni off road. Menembus hutan, kadang terhalang akar pohon, dan berbatu ketika menembus hutan.

"Belum lagi ketika melintasi bibir pantai. Treknya yang berpasir halus dan basah, akan menciptakan tenaga lebih terkuras alasannya yakni dapat karam ketika diinjak," pungkasnya.

Sumber detik.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama