Berbagai Mitos Perihal Stroke Yang Sudah Terbukti Salah Tapi Masih Dipercaya
Masih ada mitos soal stroke di Hari Stroke Sedunia 2019. Foto: Akrom Hazami/detikHealth Masih ada mitos soal stroke di Hari Stroke Sedunia 2019. Foto: Akrom Hazami/detikHealth

Jakarta - Hari Stroke Sedunia diperingati setiap tanggal 29 Oktober. Meski diperingati setiap tahun, tidak semua orang punya pemahaman yang sempurna ihwal penyakit ini.

Mitos seputar penyakit stroke masih banyak beredar di masyarakat. Dampaknya pun bisa fatal kalau dipercaya orang. Berikut beberapa mitos seputar stroke yang sudah terbukti salah tapi masih banyak dipercaya:

1. Tusuk jari ketika terjangkit stroke

Tusuk jari ini dianggap bisa memperlancar darah yang tersumbat. Namun, hal ini hanyalah mitos yang justru bisa berakibat fatal. Terlebih bagi pengidap kencing manis, bisa menimbulkan nanah pada pecahan anggota badan yang ditusuk.

2. Cuci otak untuk tangkal stroke

Konon metode basuh otak bisa menangkal stroke. 'Terapi basuh otak' yang dimaksud yaitu menyemprotkan cairan pelumer atau obat yang sanggup melumerkan kerak yang melekat di pembuluh darah sehingga fatwa darah menjadi lancar kembali. Namun, dokter saraf membantah bahwa terapi tersebut bisa menangkal stroke.

3. Orang kurus tak mungkin kena stroke

Kegemukan juga termasuk faktor risiko stroke, tetapi bukan satu-satunya. Beberapa pakar menyampaikan lemak di bawah kulit yang menciptakan seseorang tampak gemuk tidak seberapa jahat dibandingkan lemak yang tidak kelihatan, yakni lemak di darah dan visceral fat atau lemak perut. Keduanya ini sangat mungkin dimiliki oleh orang kurus.

4. Siram kepala ketika panas bisa mengakibatkan stroke

Menyiram kepala dengan air ketika kepanasan sanggup menimbulkan penyakit stroke. Hal ini merupakan mitos yang sudah dibantah oleh dokter saraf. Saat kepanasan pembuluh darah lebih banyak tersebar di bawah permukaan kulit. Namun ketika panas berkurang, maka pembuluh darah akan kembali merata. Jika hal ini tetap dilakukan, yang mungkin terjadi ialah anda bisa pingsan. Namun tidak memunculkan stroke.

5. Stroke hanya dialami oleh lansia

Stroke dipercaya hanya bisa menyerang orang-orang yang sudah lanjut usia. Nyatanya, banyak orang yang juga diserang stroke di usia yang relatif muda. Faktor utamanya bukan usia, melainkan contoh hidup yang tidak sehat.

Simak Video "Cerita Penulis Vabyo Kena Stroke di Usia 35 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama