Jakarta -
Keceriaan terpancar dari wajah nelayan-nelayan Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bagaimana tidak ceria, kali ini mereka menjadi sentra perhatian tiga pihak sekaligus yang saling berkolaborasi yaitu Kementerian Koordinator Kemaritiman, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), serta perusahaan startup yang bergerak di bidang perikanan FishOn.
Ketiga pihak tersebut pundak membahu memastikan nelayan Sukabumi semakin gampang menangkap ikan melalui aplikasi yang disediakan, yakni FishOn. Nelayan juga dibantu semoga semakin gampang mengakses permodalan melalui BNI semoga perjuangan perikanan mereka terus maju dan menyejahterakan.
Seluruh upaya tersebut diresmikan secara ceremonial melalui pelantikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Online dan Gerai Fishmart di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (20/7/2019).Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo, CEO BNI Wilayah Bandung Haris A Handoko, Direktur Utama FishOn Fajar Widisasono, serta lebih dari 200 nelayan.
Program ini merupakan kelanjutan dari pembentukan ekosistem nelayan berbasis digital yang sebelumnya telah dilakukan dengan memakai Aplikasi FishOn. Aplikasi ini sanggup mempermudah nelayan dalam mencari ikan, menjual ikan hasil tangkapannya, sampai memberi kebutuhan melaut dari nelayan.
Sejak diluncurkan pada April 2019 lalu, dikala ini telah terdaftar 215 nelayan di sekitar Desa Ciwaru yang tergabung dalam aktivitas ini. Selama 3 bulan, nelayan Desa Ciwaru telah mencoba layanan aplikasi FishOn. Salah satu fitur unggulan aplikasi tersebut yaitu mengetahui posisi ikan di tengah maritim secara akurat.
Menurut salah satu ketua rukun nelayan, Atin Bongsang, terjadi peningkatan hasil tangkapan nelayan pancing dari sebelumnya hanya 15-20 kg per hari menjadi rata-rata 80-150 kg per hari per nelayan.
Inisiasi aktivitas ini dibutuhkan sanggup memperkaya ekosistem berbasis digital yang sanggup membantu nelayan meningkatkan taraf hidup dan produktivitasnya. Keseluruhan ekosistem berbasis digital dibutuhkan sanggup membantu nelayan mulai dari akomodasi mencari ikan, menyediakan mini process semoga hasil tangkapan sanggup lebih usang disimpan dan tetap segar. Selain itu, menyediakanmarket place penjualan hasil tangkapan melalui TPI Online dan kebutuhan melaut nelayan melalui Gerai Fishmart, serta menunjukkan pendampingan pada nelayan.
Peran BNI pada gerakan ini dimaksudkan untuk memastikan semoga para nelayan mendapat jalan masuk perbankan yang murah, mudah, disertai pendampingan kepada nelayan. Setelah kembali dari melaut, nelayan dipastikan akan mendapat kawasan melaksanakan penjualan hasil tangkapannya melalui TPI Online yang sanggup menghubungkan nelayan dengan buyer dan semuanya telah memakai rekening BNI untuk melaksanakan transaksinya.
BNI juga melengkapi Gerai Fish Mart tersebut dengan layanan Agen Lakupandai BNI atau Agen46. KehadiranAgen46 dibutuhkan sanggup lebih meningkatkan literasi keuangan masyarakat Ciwaru. Layanan yang diberikan oleh Agen46 antara lain pembukaan rekening, tarik, setor, pemindahbukuan, aneka macam pembayaran layanan masyarakat dan lain sebagainya.
Gerai Fishmart Ciwaru (Foto: dok. BNI) |
General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Bambang Setyatmojo mengatakan, inisiasi kerjasama dengan menggandeng FishOn merupakan wujud donasi BNI untuk menyejahterakan nelayan, melalui penyediaan jalan masuk perbankan yang gampang dan murah di sektor kemaritiman. Gerakan ini dibutuhkan menjadi salah satu penopang aktivitas pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas nelayan, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.
"BNI berkomitmen menyukseskan pembangunan perekonomian Indonesia guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera," ujar Bambang.
Pada aktivitas ini, BNI menunjukkan pertolongan CSR berupa 1 unit kendaraan beroda empat ambulans dan 1 unit kapal latih nelayan berukuran 5 GT kepada ketua rukun nelayan Desa Ciwaru. Pada kesempatan ini juga dilaksanakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada nelayan.
KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR BNI tahun 2019. Hingga 30 Juni 2019, KUR yang disalurkan BNI mencapai Rp 9,37 triliun yang menyentuh 109.020 akseptor KUR di seluruh Indonesia. Selain itu, penyaluran ini juga menambah portofolio BNI di bidang kemaritiman yang dikala ini telah mencapai lebih dari Rp 16 triliun.
Posting Komentar