Pemkab Banyuwangi Gelar Kompetisi Ajak Anak Muda Bertani
Pemkab Banyuwangi Gelar Kompetisi Ajak Anak Muda BertaniBupati Anas di perkebunan terong/Foto: Ardian Fanani

Banyuwangi -Komitmen membangun sektor pertanian terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Pemkab mengajak anak muda bertani dengan kembali menggelar Agribusisness StartUp Competition.

Kompetisi bisnis rintisan pertanian itu digelar untuk melahirkan belum dewasa muda yang terjun ke bisnis pertanian. "Sering saya bilang, jangan semua ingin jadi YouTuber, pegawai bank, PNS. Liriklah sektor pertanian yang punya prospek cerah," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada detikcom, Rabu (10/4/2019).

Anas mengatakan, regenerasi petani merupakan salah satu gosip terpenting sektor pertanian. Berdasarkan Sensus Pertanian BPS, 61 persen petani berusia lebih dari 45 tahun. Kemudian 72 persen di antaranya berpendidikan SD. Jumlah rumah tangga petani terus menurun dari 79,5 juta (2008) menjadi 63,6 juta (2013).


"Produk beras merah organik yang dikembangkan belum dewasa muda dan petani Banyuwangi sampai sanggup diekspor ke luar negeri sanggup menjadi pola betapa prospektifnya bisnis sektor pertanian," imbuh Anas.

"Maka kita perlu kreatif melahirkan generasi muda petani inovatif, visioner, melek teknologi. Kompetisi ini salah satunya. Peserta kami batasi usia 17-30 tahun biar sasaran anak mudanya tercapai," tambah Anas.

Kompetisi tersebut melombakan dua kategori. Yang pertama rintisan perjuangan pertanian yang telah berjalan maksimal 3 tahun. Kedua, ajuan planning bisnis (business plan). Bidang yang sanggup diikuti terbilang luas. Mulai pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan sampai bermacam-macam produk olahan.

"Kompetisi ini memperebutkan hadiah modal kerja Rp 150 juta. Peserta terseleksi juga akan mengikuti banyak sekali workshop dan mentoring, mulai soal administrasi bisnis pertanian, leadership, sampai pemasaran digital dari para pakar dan pengusaha pertanian sukses. Sehingga rintisan usahanya makin terarah dan berdaya saing," papar Anas.


Kepala Dinas Pertanian Arief Setiawan menambahkan, rangkaian kompetisi agribisnis dimulai semenjak Maret 2019. Sosialisasi digeber ke kampus, sekolah, dan komunitas anak muda. Dilanjutkan pembukaan registrasi online sampai 20 April 2019 melalui website Dinas Pertanian Banyuwangi.

"Dalam proposal, para akseptor diwajibkan memberi citra pengaruh nyata bisnis yang dikembangkannya. Misalnya, berapa jumlah tenaga kerja yang terserap dan persebaran keuntungannya bagi warga. Khusus kategori business plan harus menciptakan ajuan perencanaan bisnisnya. Akan dinilai sejauh mana ajuan tersebut sanggup diterapkan," ujarnya.

"Silakan belum dewasa muda berkreasi. Bikin bisnis olahan beras, pengembangan perikanan organik, peternakan, sayur, buah, dan sebagainya," pungkas Arief.

Sumber detik.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama